Minggu, 13 Januari 2013

INTERAKSI INDIVIDU


INTERAKSI INDIVIDU
Interaksi sosial antar individu .
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Pada gambar ini, telah terjadi interaksi sosial antar individu yaitu seorang pasien yang sedang berkonsultasi dengan dokter. Dikatakan sebagai interaksi sosial antar individu karena telah adanya kontak sosial yang hanya terjadi antara dua orang yang kemudian berkomunikasi untuk memberikan dan mendapatkan informasi dari kedua orang tersebut. 
Dimana seorang pasien yang mungkin sedang menanyakan sakit apa yang dideritanya dan dokter yang memberikan penjelasan tentang penyakit pasien tersebut serta memberikan motivasi si pasien untuk berusaha sembuh dari penyakitnya dan sugesti positif bahwa si pasien dapat sembuh. Jadi, menurut saya, interaksi sosial adalah hal yang sangat diharuskan untuk semua manusia di dunia karena kita makhluk sosial yang tidak akan berdaya  jika hanya mengandalkan diri sendiri dan interaksi sosial antar individu sebagai awal untuk berinteraksi dengan masyarakat lainnya.

Sumber :
http://dangstars.blogspot.com/2012/09/interaksi-soial-antar-individu.html

KEPUTUSAN PEMBELIAN


KEPUTUSAN PEMBELIAN

Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku pascapembelian. Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.


Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian          
Menurut Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:


  1. Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.  
  2. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.  
  3. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.  
  4. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya. 
  5. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang dibeli.
Sebuah perusahaan perlu mengenai peranan tersebut karena semua perananmengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan danmengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yangsesuai dengan pembeli.

Sumber :
http://pend-ekonomi.blogspot.com/2012/10/pengertian-keputusan-pembelian-konsumen.html

FAMILY LIFE CHILD


The family life cycle

The family life cycle dapat diartikan sebagai gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga. FLC terdiri dari variable yang dibuat secara sistematis menggabungkan variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan status pekerjaan kepala keluarga.

FLC tradisional
 yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar.
Tahapan dari FLC model adalah:

  1. Stage I: Bachelor – pemuda/I single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.
  2. Stage II: honeymooners – pasangan muda yang baru menikah
  3. Stage III: parenthood – pasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.
  4. Stage IV: postparenthood –sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup bersama.
  5. Stage V: dissolution – salah satu pasangan sudah meninggal.
FLC Non-traditional, yaitu:
a. Family household

  • Childless couples – pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.
  • Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun – menikah terlalu lama dikarenakan karir dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.
  • Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun)
  • Single parent I – single parent yang terjadi karena perceraian.
  • Single parent II – pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar pernikahan.
  • Single parent III – seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.
  • Extended family – seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk menghindari biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yang cerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.
b. Non family household

  • Pasangan tidak menikah
  • Perceraian tanpa anak
  • Single person – orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak menikah
  • Janda atau duda





sumber:
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/12/reference-groups-and-family-influence.html

KELOMPIK REFERENSI


KELOMPOK REFERENSI

Kelompok referensi disebut juga sebagai acuan.Kelompok referensi merupakan sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seorang secara langsung atau tidak langsung.Kelompok referensi ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusandan sebagai dasar pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum / khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.

Menurut Sumarwan (2003,p.250)  menyatakan kelompok referensi (preference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi seseorang.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2000), kelompok referensi sebagai kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Pada awalnya kelompok acuan dibatasi secara sempit dan hanya mencakup kelompok-kelompok dengan siapa individu berinteraksi secara langsung (keluarga dan teman-teman akrab). Tetapi konsep ini secara berangsur-angsur telah diperluas mencakup pengaruh perorangan atau kelompok secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok acuan tidak langsung terdiri dari orang-orang atau kelompok yang masing-masing tidak mempunyai kontak langsung, seperti para bintang film, pahlawan olahraga, pemimpin politik, tokoh TV, ataupun orang yang berpakain baik dan kelihatan menarik di sudut jalan (Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie Lazar, 2000).

Referensi berdasar pengelompokannya yaitu:
1. Menurut intensitas interaksi dan kedekatannya
  • Kelompok primer
  • Kelompok sekunder
2. Menurut legalitas keberadaan
  • Kelompok formal
  • Kelompok informal



3.Menurut status keanggotaan dan pengaruh
  • Kelompok aspirasi
  • Kelompok disosiasi
  • Primary / secondary
  • Membership
Jenis kelompok referensi menurut Sumarwan(2003,p.253) berdasarkan posisi dan fungsinya.
1.     Kelompok Formal, yaitu kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaannya terdaftar secara resmi. Contohnya, Serikat Pekerja Indonesia, Universitas dll.
2.     Kelompok Informal, yaitu kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaannya tidak terdaftar secara resmi. Contohnya, kelompok bermain futsal, kelompok arisan dll.
3.     Kelompok Aspirasi, yaitu kelompok yang memperlihatkan keinginan untuk mengikuti norma,nilai,maupun perilaku dari orang lain yang dijadikan kelompok acuan. Anggota kelompok aspirasi tidak harus menjadi anggota dalam kelompok referensinya, atau antar anggota aspirasi tidak harus menjadi anggota kelompok referensinya dan saling berkomunikasi. Contoh, anak-anak muda yang mengikuti gaya berpakaian para selebriti Korea atau Amerika.
4.     Kelompok Disosiasi, yaitu seseorang atau kelompok yang berusaha menghindari asosiasi dengan kelompok referensi.

Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut, kelompok rujukan harus melakukan hal – hal berikut ini :
  • Memberitahukan  atau  mengusahakan agar orang menyadari adanya suatu produk / merk khusus
  • Memberikan  kesempatan pada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok
  • Mempengaruhi  individu untuk mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok
  • Membenarkan  keputusan untuk memakai produk-produk yang sama dengan kelompok



Untuk mendorong timbulnya conformity maka kelompok referensi harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.     Memberitahukan atau mengusahakan agar orang menyadari adanya sesuatu produk menarik atau merek yang khusus.
2.     Memberikan kesempatan kepada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok
3.     Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
4.     Membenarkan keputusan untuk memakai produk-produk yang sama dengan kelompok


SUMBER:  
http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-8-pengertian-kelompok-referensi/
http://blog.ub.ac.id/rullykusumawardani/2012/05/30/tugas-5-perilaku-konsumen-kelompok-acuan-kelas-sosial-dan-budaya/
(downloaded: 11 Januari 2013)

KELAS SOSIAL


KELAS SOSIAL

Kelas sosial adalah serangkaian konsep dalam ilmu-ilmu sosial dan teori politik berpusat pada model stratifikasi sosial di mana seseorang dikelompokkan ke dalam seperangkat kategori sosial hirarkis.Kelas adalah obyek penting dari analisis untuk sosiolog, ilmuwan politik, antropolog dan sejarawan sosial. Namun, tidak ada konsensus mengenai definisi terbaik dari "kelas" panjang, dan istilah memiliki makna konsektual yang berbeda

Dalam bahasa umum, "kelas sosial", merupakan istilah yang biasanya identik dengan "kelas sosial-ekonomi," didefinisikan sebagai: "orang yang memiliki status sosial, ekonomi, atau pendidikan yang sama," misalnya, "kelas pekerja"; "bermunculan profesional kelas ".

Isatilah "Kelas" secara etimologis berasal dari bahasa Latin yaitu classis, yang digunakan oleh petugas sensus untuk mengkategorikan warga berdasarkan kekayaan, untuk menentukan kewajiban dinas militer.

Pada abad 18-an, penggunaan "kelas" mulai menggantikan istilah klasifikasi seperti perkebunan, pangkat, dan jabatan sebagai sarana utama untuk mengorganisasi masyarakat dalam divisi hirarkis. Hal ini sesuai dengan penggunaan kelas sosial itu sendiri dalam arti dianggap berasal dari karakteristik keturunan, dan peningkatan pentingnya kekayaan dan pendapatan sebagai indikator posisi dalam hirarki sosial.

Kelas sosial merupakan cara pengelompokan seseorang berdasarkan posisi ekonomi yang sama dan kesempatan hidup yang sama. Kesempatan hidup yang sama ini ditentukan oleh prestasi lainnya, tetapi juga oleh kepemilikan. Inilah yang membedakan kelas dari individu itu sendiri terutama oleh garis keturunan dan status sosial yang ditentukan.

Kelas sosial terbagi menjadi kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Pada prinsipnya, jika setiap atribut manusia diciptakan dalam suatu masyarakat dapat dibagi menjadi kelas-kelas sosial yang berbeda maka kelas sosial tersebut dapat dibagi berdasarkan pekerjaan, pendidikan, pendapatan, pengaruh politik, asal negara, jenis kelamin atau orientasi seksual.

Sumber
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2308738-pengertian-kelas-sosial/#ixzz2Huq5LM8X