Senin, 15 Oktober 2012

DEMO BBM


DEMO BBM
Belum lama ini kita masyarakat Indonesia dikejutkan dengan adanya rencana kenaikkan BBM (Bahan Bakar Minyak) oleh pemerintah. Sentak para masyarakat resah dengan rencana kenaikkan ini. Buruh dan mahasiswa pun turun tangan dengan menggelar aksi demo di jalan, bukan hanya di Jakarta dikota kota lain pun juga melakukan hal serupa dengan melibatkan banyak mahasiswa. Demo pun berlangsung beberapa hari dan para mahasiswa khususnya mengancam akan terus menggelar demo sampai adanya kepastian bahwa harga BBM tidak akan di naikkan. Namum sangat di sayangkan, demo yang seharusnya berjalan dengan damai malah berubah menjadi anarkis dengan merusak fasilitas umum, penutupan jalan tol dll.
Sebagai seorang mahasiswa seharusnya dapat menyalurkan aspirasi dengan cara damai  dan tertib tanpa merusak ataupun anarkis. Mahasiswa yang di kenal sebagai seorang yang berintektual  seharusnya tidak melakukan hal hal yang dapat mencontreng citra mhasiswa dikalangan masyarakat.
Timbul pertanyaan, apakah mahasiswa yang berdemo menyuarakan aspirasi harus bertingkah laku seperti preman, agar aspirasi dapat di dengar ? saya pun seorang mahasiswa  yang walaupun tidak turun langsung menyuarakan aspirasi kurang setuju dengan cara merekan menyuarakan aspirasi dengan cara yang kurang baik.
Jangan sampai mahasiswa yang di juluki sebagai kaum muda berintektual berubah pandangan menjadi kaum mudayang berpremanisme. Jangan pula banyak menyalahkan polisi, apabila pada akhirnya mereka bernuat tegas kepada kawan kawan mahasiswa.  Mayarakat pun juga di buat resah dengan adanya tindkan kurang tertib, entah itu dari mahasiswa yang anarkis ataupun dai pihak polisi yang bertindk tegas untuk mengamankan.  Yang patut di ingat adalah, kalian berdemo untuk membela, mengaspiraskan  agar BBM tidak naik atas nama kepentingan rakyat…. Justru yang terjadi di lapangan adalah masyarakat yang katanya kalian bela haknya malah merasa sebaliknya merekan bukan merasa di bela melainkan merasa terancam, resah dan takut.


Ada beberapa kerugian yang di akibatkan dari demo mahasiswa kemarin di Jakarta khususnya. Penutupan ajalan tol oleh mahasiswa selama 8 jam mengakibatkan jasa marga rugi sebesar ± I.5 M, perbaikan tembok DPR yang di robohkan juga memerlukan biaya ± 4 M. Info tersebut saya dapat dari berita yang berkembang di televisi.
Ada baiknya dalam kaitannya manyuarakan aspirasi, hendaknya dapat kita lakukan dengan damai, jangan membuat pihak pihak lain merasa di rugikan dengan adanya demo seperti kemarin itu. Berfikir lebih jernih lagi, sesungguhnya bangsa ini memerlukan para pemuda yang bisa membawa negara ini lebih baik kedepannya, bukan para pemuda yang anarkis berjiwa preman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar